Jiwa yang Disembunyikan

Judul Novel                 : The Other Side

Penulis                         : Ziggy Zezsyazeoviennazabrozkie

Peneribit                      : DAR! Mizan

Cetakan                       : I Oktober 2013

Jumlah Halaman          : 180 Halaman

ISBN                           : 978-602-242-189-4

Peresesnsi                  : Lisvi Nael, Penggiat komunitas Penikmat Buku BOOKLICIOUS 

            Bagi siapa saja yang melihat cover novel ini tanpa pernah tahu novel-novel School Locker’s club mungkin akan menebak bahwa novel The Other Side yang ditulis oleh Ziggy ini novel pada umumnya remaja, romance. Tapi tunggu dulu dan bacalah, anda akan terkejut dengan isi novel tersebut pun saya dibuat terkejut oleh Ziggy. Usia, kedalaman materi, dan cerita yang diupayakan Ziggy dalam novel ini tak main-main. 

             Novel ini biarpun utamanya bercerita tentang seorang laki-laki remaja yang sedang dibuat penasaran hingga hampir mati -nanti saya jelaskan bagaimana dia hampir mati karena penasaran- oleh seorang gadis pemilik loker 192 yang tak lain bersebelahan dengan lokernya. Gadis bernama Clare Rosenburg tidak pernah membuka lokernya lebar-lebar dan berdiri lebih lama dari tiga puluh detik disamping Nathanael. Untuk bisa tahu nama tokoh utama yang ditulis dengan sudut pandang orang pertama serba tahu ini cukup untuk melatih kita bersabar karena Ziggy mengungkapnya setelah separuh buku, sebelumnya ia hanya menuliskan dalam dialog aku atau kamu, tanpa sapaan nama.

            Nathan bersahabat dengan Sam dan Mint sejak lima belas tahun atau seumur hidup mereka. Nathan dan kedua sahabatnya merasa diri sebagai orang-orang spesial dengan kecerdasan dan karakteristik istimewa seperti Sam yang seorang hacker dan pecinta fantasi yang juga bisa berbahasa Klingon, Elf, dan Spanyol. Sedang Mint penyuka kimia kelas kakap yang suka membuat bentuk bendera-bendera dunia dari permen karet dibawah meja kelasnya yang selalu berakhir pada ganti meja atau dibersihkan kembali. Sedangkan Ellie, nama panggilan Sam untuk Nathan adalah maniak matematika dan sangan terobsesi dengan psikologi. Inilah kenapa Nathan dengan bangga merasa mereka spesial dan hal itu mampu menyatukan mereka. Nathan yang suka menantang bahaya menyeret kedua temannya untuk berbisnis narkoba untuk mencari sensasi. Narkoba yang disamarkan dengan memasukkannya kedalam campuran jus dan kopi atau susu kardus dalam dosis tertentu. Ini mereka lakukan sebagai pengantar pada narkoba sesungguhnya. Rahasia ini tersimpan baik dalam loker mereka, terutama Nathan yang memang sangat menganggap penting loker sebagai pengunci sebuah rahasia masing-masing pemiliknya seperti milik Clare. 

            Rasa penasaran Nathan pada rahasia besar yang mungkin dimiliki Clare membuatnya merencanakan strategi supaya Clare mau menceritakan rahasianya. Tanpa sepengetahuan dua sahabatnya Nathan membuka loker Clare dengan penjepit kertas pada malam hari. Merasa menemukan kartu As Clare ia pun memainkannya dengan langsung mengonfirmasi pada Clare bahwa ia berkepribadian ganda. Clare marah dan menyebabkan Nathan hampir mati lantaran terdorong dari atap gedung sekolahnya, beruntung Sam disana menyelamatkan Nathan. Clare yang memiliki kepribadian ganda dengan satu kepribadian yang agresif cenderung psikopat pun pindah kota yang sudah menjadi kebiasaannya jika sudah ketahuan atau melukai orang.

            Sebab kecewa terhadap dua temannya yang menganggap dirinya telah gila bahkan Sam telah lama berlatih karate atau olahraga lain demi mengantisipasi kegilaan Nathan, Nathan pun menjauhi keduanya. Namun kemarahan yang membuatnya berkutat dengan jurnal-jurnal psikologi justru membuatnya sadar akan satu hal, ia pun memiliki kecenderungan berkepribadian psikopat. Hal ini membuatnya resah dan memutuskan untuk berbicara dengan Sam. Ia dengan diantar dua sahabatnya pun pergi ke psikolog untuk berkonsultasi. Menyadari keberuntungan Nathan yang memiliki sahabat dan orang-orang yang mendukungnya untuk sembuh ia merasa simpati karena Clare tak seberuntung dirinya. Sebuah ending yang epic disuguhkan Ziggy dengan sebuah fakta bahwa setelah kepindahan Clare, Nathan kembali membuka loker Clare dan menemukan sebuah rahasia Clare lainnya yang lebih besar. Clare beberapa hari kemudian dikabarkan lewat surat kepada Nathan bahwa ia telah meninggal akibat kanker otak ganas yang tak lain adalah rahasia terbesarnya yang disembunyikan dalam kepribadian ganda yang kejam dan psikopat bahkan dari orang tua Clare sendiri. Nathan menyadari bahwa Clare hanya ingin berteman dengannya, namun belum sampai Nathan mewujudkan keinginan Clare ia pun meninggal.

            Cerita dalam novel The Other Side ini secara konsisten mengisahkan rahasia yang mungkin disimpan dalam sebuah loker, tentu saja karena ini salah satu novel School Locker’s Club. Ia biarkan ceritanya mengalir pelan dengan kejutan-kejutan yang dimungkinkan. Tetapi saya sedikit kecewa ketika rahasia terbesar Nathan yang diyakini Nathan tentang penjualan narkobanya sudah diungkap dari awal. Meskipun begitu Ziggy menyembuhkan kekecewaan saya dengan kejutan tentang Nathan yang memiliki kecenderungan psikopat. Penulis yang masih muda ini cukup cerdas untuk memberikan informasi yang begitu banyak terlebih dalam psikologi karena novel ini bergenre psikologi. Untuk menambah karakter tokoh utama yang ekstrim dan menggilai hal-hal yang menantang dan berbahaya penulis menambahkan selera musik rock sebagai musik kesukaan karakter utama yang coba dibuktikannya dengan menyebutkan band-band music rock tahun 80-an. Bumbu lain yang disertakan Ziggy untuk menguatkan karakter tokoh utama dan kawan-kawannya adalah dengan menyebutkan kenakalan-kenakalan lain seorang yang didalangi Nathan seperti pencurian.

Novel yang ditulis Ziggy ini perlu diapresiasi karena masih jarang penulis di Indonesia mengambil genre ini. Namun karena setingan cerita dalam novel ini bukan di Indonesia dengan tokoh-tokoh yang namanya asing pula membuat cerita ini sedikit “terlalu jauh” dan menghilangkan ke Indonesiaannya. Hal ini menurut saya penting sehingga penulisan genre psikologi yang menggunakan seting Indonesia dan tokoh-tokoh dengan nama serupa juga diharapkan lebih familiar ketimbang mengambil seting luar. Penggunaan bahasa yang lugas juga menjadikan pembaca tidak terlalu sulit memahami maksud penulis meskipun pada penjelasan tenang beberapa hal seperti mengenai matematikawan maupun para ilmuan psikologi terkadang terkesan memaksa menjelaskan dan menginformasikan pada pembaca yang ujungnya membuat pembaca harus melihat catatan yang memungkinkan untuk bisa mendapatkan keterangan dan penjelasan yang lebih jelas.

u may read in another link http://mediamahasiswa.com/sastra/resensi/2014/01/16/jiwa-yang-disembunyikan.html

covernya: