Perdamaian dan Perang dalam Jelajah Waktu

         
  
Judul Novel                  : The Queen at War
Penulis                          : K.A.S Quinn
Penerjemah                   : Ambhita Dhyaningrum
Editor                           : D. Liana
Penerbit                        : Metamind- Tiga Serangkai
Cetakan                        : 1, 2013
Jumlah Halaman            : 354 Halaman
ISBN                            : 978-602-9251-20-3
Peresesnsi                     : Lisvi Nael                                                                                                             
    

           Buku ini merupakan sekuel dari The queen Must Die yang menurut pandangan saya asyik untuk dinikmati diwaktu luang. Terlebih novel ini berisi muatan filosofis yang dalam serta pelajaran berharga bagi setiap pembacanya. Saya belum membaca The Queen Must Die sehingga perkenalan tokoh Katie, sang tempus yang terpilih untuk menentukan nasib dunia dengan perang dan damai terlewatkan. Meski demikian, kita tidak akan kehilangan esensi cerita dan alur yang menarik serta gambaran mengenai Katie secara umum, sehingga tak perlu risau karena belum membaca The Queen Must Die meskipun tantangan pada buku itu juga asyik untuk dinikmati.


                    Novel ini mengajak kita menjelajahi waktu menuju abad ke-19 disaat Inggris dipimpin oleh ratu Victoria. Katie yang hidup di New York abad 21 merupakan seorang anak remaja biasa yang hanya menikmati menghabiskan harinya di dalam apartemennya bersama sang mimi (ibu) yang seringkali mengalami krisis (diri) akibat pamornya yang memudar karena dimakan usia sebagai vokalis utama band yang sempat populer. Seseorang (Bernado DuQuelle) memanggil kembali Katie untuk datang di abadnya untuk mengabulkan permintaan putri Alice (putri ke-3 ratu Victoria) untuk menyembuhkan Grace, kakak perempuan dari sahabatnya, James.

                Kedatangan Katie ke abad 19 tak hanya demi misi menyelamatkan Grace, tetapi ada hal yang lebih besar yang disembunyikan oleh DuQuelle tentang sebuah peperangan yang akan terjadi. Sebelum sempat sampai ke pembahasan mengenai perang itu ada kejadian menarik, yakni duel yang dilakukan James melawan Lord Twisted demi membela kehormatan Grace yang sebelumnya pernah dipandang dengan tidak hormat oleh Lord Twisted. James didampingi Katie dalam baju laki-laki dalam duel dan DuQuelle yang menjadi pendamping Lord Twisted. Kejadian yang tak terduga terjadi, ketika James mendapat kesempatan menembak sang penantang ia justru mengarahkan sasaran keatas kepala Twisted dan membuatnya marah. Twisted yang gusar menarik pelatuk dan menembakkan kea rah James namun dihadang oleh DuQuelle dan tepat menembus dada. Kejadian lain yang tak terduga adalah kemunculan Lord Belzen yang tak lain digambarkan sebagai sosok menyeramkan yang memiliki bentuk dasar ular. Kejar-kejaran pun terjadi dan mereka lolos. Tetapi bukan itu yang menarik bagi saya, tetapi dengan sosok DuQuelle yang tak diyakini sebagai manusia karena dibagian dada yang terbuka tak ada darah yang mengalir tetapi semacam cairan keperakan yang kemudian terangkai menjadi kata-kata atau lebih tepatnya pemikiran filsuf atau paling tepat pengetahuannya bocor. Itu hal yang paling menarik buat saya.

                Ratu mengumumkan bahwa Inggris akan bersekutu dengan Perancis untuk berperang dengan Rusia. Pasukan pun diberangkatkan, Jack salah seorang tentara yang dikirim dan tak lain adalah kakak James. Keadaan di medan perang yang kacau memunculkan sebuah persekongkolan untuk mengirim ratu Alice yang merasa terpanggil menjadi perawat untuk datang ke tempat perang bersama James dan Katie. Di tempat perang itu Katie tahu tanpa diberitahu dengan langsung bahwa dia akan diramalkan bertempur dengan dua tempus lain dan akan menjadi pertempuran maut yang akan menjadi pertanda akan kemenangan perdamaian atau perang abadi.

                 Ada tiga tempus atau sang terpilih. Tempus Occidit atau anak pembawa perang untuk menghancurkan dunia, Tempus Fugit atau anak pembawa perang dan damai, ketiga adalah tempus perdamaian. Tempus Occidit adalah Felix yang ternyata melakukan sabotase untuk membuat pasukan Inggris kalah dari dalam. Tempus Perdamaian adalah Little Angel, dan tempus Fugit adalah Katie. Mereka benar-benar berada dalam medan tempur pada akhirnya, saling berhadpan. Peperangan itu bukan hanya pertarungan antara Inggris yang bersekutu dengan Perancis melawan Rusia, tetapi juga peperangan antara Verus dan Malus (kebaikan dan kejahatan) yang berperang jauh lebih lama dari peperangan-peperangan manapun. Ketiga tempus adalah sebuah percobaan untuk menghancurkan atau mempertahankan dunia. Verus maupun Malus mengambil komunikasi manusia untuk bisa mencapai tujuan mereka. Namun, konfrontasi antara Felix, Little Angel dan Katie tidak berakhir dengan kamatian satu pun tempus. Ini sebuah pembuktian bahwa sejarah belum terhenti dengan keberadaan tiga tempus yang masih hidup, bahwa perang dan damai masih terjadi di abad 21 ini dengan lantaran dan dalih yang macam-macam terutama dalih politik, ekonomi, agama, dan lain-lain. Ending yang cukup menrik untuk membuat kita berpikir.

                 Bagi penikmat fiksi sejarah, Quin saya pikir berhasil membuat pembaca memahami sejarah tanpa merasa digurui atau bosan karena seting sejarah berhasil diejawantahkan dalam bentuk novel ini. Secara tranlasi juga novel ini dialih bahasakan dengan gaya tutur yang mengalir dan mudah dipahami. Penokohan dengan karakter masing-masing yang kuat dan penting seperti putrid Alice yang bijak dan penuh wibawa serta bergairah untuk menekuni dunia perawat yang dianggap tidak layak untuk perempuan pada jamannya, James yang menggeluti kedokteran, Grace yang penuh semangat dan bijak, Florence maupun ma’am Seacole serta tokoh-tokoh penting lain seperti ketiga tempus. Sampul buku yang warna merah muda mungkin akan membuat kita berpikir buku ini ‘halus’ dan pasti tidak terlalu asyik, apalagi karena ini buku kedua yang mungkin akan membuat anda merasa akan tersesat dengan alur cerita jika tak membaca buku pertama, tetapi bacalah dan akan anda temukan petualangan sejarah yang tak banyak ditawarkan buku lain.


-temukan kelezatan disetiap lembarnya-
Lisvy Nael. fadL.

Komentar

Postingan Populer