Menjadi Sempurna untuk Sebuah Mimpi
Buku
ini salah satu buku yang ditulis remaja berbakat yang tergabung dalam School Locker’s Club (SLC) Dar! Mizan, Ayunda Nisa Chaira. Buku ini adalah
yang kedua yang kubaca dari SLC setelah sebelumnya saya membaca The Other Side yang di tulis Ziggy Z.
Berbeda genre dan gaya penulisan Ziggy dan Ayunda, tentu saja. Ceritanya pun
tentu saja berbeda, tetapi mau tidak mau saya harus membandingkan dengan novel
yang ditulis Ziggy karena novel Ziggy secara harfiah dan secara cerita memang
bercerita tentang Loker yang memang menjadi tema SLC yakni cerita remaja-remaja
dalam balutan seragam sekolah.
Irreplaceable menceritakan seorang
remaja putri yang sangat terambisi dengan kesempurnaan dan definisi akan
kemurnian (kecantikan dari dalam atau inner).
Sedari kecil ia percaya bahwa kesempurnaan itu adalah ketika ia mendapatkan
nilai paling tinggi dalam raport maupun dalam ujian-ujiannya. Kesempurnaan akan
kecantikan itu pula membuatnya tidak memoles wajahnya dengan aneka kosmetik.
Kesempurnaan pula yang membuatnya mengekslusifkan diri dari pergaulan dengan
teman-teman dan dunia sosial. Adalah Amanita Virosa atau biasa dipanggil Amy,
gadis yang terobsesi akan kesempurnaan itu.
Selesai dengan pendidikan
menengahnya di Singapura ia pun kembali ke Indonesia dan melanjutkan sekolah di
sekolah unggulan di Jakarta. Ia tekadkan diri untuk tetap menjadi pribadi
eksklusif dan dihormati, membuat iri dan disegani sekaligus dikagumi. Pribadi
yang cantik, pintar, dan kaya itulah yang ia miliki dengan keyakinan ia mampu
menenggelamkan aura orang lain karena auranya akan lebih kuat. Ia tak peduli
dengan teman-temannya bahkan untuk sekedar mengetahui nama mereka. Pun demikian
berlaku untuk teman sebangkunya, Tiara atau dipanggil Ara. Ia takkan
benar-benar mau bertanya dan berbicara jika Ara yang tak memulainya. Jadilah
enam bulan di semester pertamanya tak pernah ia memiliki teman bahkan tak
pernah berbincang dengan teman sebangkunya. Ara lebih keras kepala untuk
bersikukuh tidak memedulikan Amy.
Kejadian tak terduga membuat Amy
akhirnya mengenal dan menjadi dekat dengan Ara, yakni ketika Amy mendadak
pingsan didepan kelas setelah semalaman begadang untuk belajar demi ulangan
hari itu. Kehadiran Ara membuat kehidupan Amy yang mengekslusifkan diri sedikit
berubah. Ia mulai ikut sholat bahkan untuk duha. Ia bisa mulai mengobrol dengan
Ara bahkan dengan teman Ara, Indah dan Elsa. Ara tak pernah mengerti bagaimana
Amy bisa sebegitu bertahan bersikap sombong dan tak acuh terhadap orang lain,
namun yang pasti Ara yakin temannya adalah orang yang baik.
Ketika di kelas XII Amy menyukai
salah satu teman kelasnya yang tak pernah sekali pun mengobrol dengannya.
Ternyata jatuh cinta bagi Amy berakibat fatal karena nilai-nilainya harus
merosot di Try Out pertama yang
membuatnya terlempar di cluster
delapan alih-alih menjadi nomor satu di cluster
satu. Ia pun bertekad untuk maju dan membuang jauh perasaan jatuh cintanya.
Rahasia yang mungkin disimpan Amy
adalah alasan kenapa ia harus menjadi nomor satu dan mengalahkan yang lainnya.
Sejak usianya Sembilan tahun ia memulai tekad barunya menjalani hidup sebagai
si nomor satu. Saat usianya Sembilan tahun ia telah membuat kecewa mamanya dan
membuat mamanya pergi dan jarang menemui Amy karena Amy tidak mampu menjadi
kebanggaan mamanya. Mama Amy yang seorang pebisnis dan cerdas tak pernah ada di
rumah layaknya seorang mama yang didamba anaknya. Pun papa Amy tidak pernah di
rumah untuk menjalani urusan pekerjaan hingga harus pergi diberbagai belahan
dunia. Amy pun sadar untuk tidak akan menjadi seperti kedua orang tuanya yang
tak pernah ada buatnya. Ending cerita
ini adalah bagaimana pun Amy berhasil menggapai mimpinya menjadi insinyur
teknik perminyakan dan Ara memiliki rumah singgah anak-anak jalanan. Jadi bisa
dikatakan ceritanya happy ending.
Berbeda dengan cerita Ziggy yang
berusaha membuat karakter penuh rahasia dan mitersius serta cerita yang tak
biasa tentang anak-anak SMA, Ayunda melalui novel ini membuat kita bernostalgia
tentang masa-masa remaja terutama disekolah bagi yang sudah tidak lagi sekolah.
Bagi yang masih berstatus sekolah mungkin akan menyadari cerita mereka bisa
jadi seperti itu, yang menjadi semakin dekat dengan Tuhannya ketika hari-hari
menjelang ujian nasional semakin dekat. Tentang kompetisi untuk saling menjadi
yang terbaik. jadi terasa tidak ada paksaan membuat misteri yang begitu dalam
untuk pembaca.
Secara bahasa juga novel ini sangat
meremaja dan sangat Indonesia. Artinya dialog yang digunakan sangat lugas dan
sangat keseharian dengan gaya bahasa ‘ala anak-anak ibu kota. Dalam novel ini
ada tokoh yang membuat saya penasaran, yakni Raka sebagai orang pertama yang
peduli pada Amy tetapi kemudian lenyap tidak dimunculkan kembali hingga akhir
cerita di perjumpaan mereka setelah masing-masing menggapai cita-cita. Tetapi
pada bagian Raka saya terkecoh karena Raka yang peduli dengan Amy dan
diceritakan sedikit bagaimana ia digemari bayak teman-teman perempuan
sekolahnya serta dekat dan kadang membuat malu Amy yang seolah sedang
diceritakan bahwa Amy sedang kesengsem
dengan Raka, nyatanya sosok Irham lah yang sedang dituju sebagai siswa
laki-laki yang ditaksi Amy.
Bisa dikatakan cerita novel ini
secara umum bagus dan mengambil tema kehidupan sehari-hari banyak remaja SMA.
Novel ini cocok untuk dibaca para remaja khususnya dan bisa jadi referensi
untuk bernostalgia mengenang masa-masa SMA bagi yang sudah tidak remaja lagi.
Novel ini barangkali juga bisa sebagai pengingat akan mimpi-mimpi kita saat
remaja dan mengingatkan apakah mimpi-mimpi itu sudah termasuk dalam kategori
tercapai atau malah terlupa karena aktifitas realita yang menyita waktu?.
Malang,
9 Februari 2014
Lisvy
NAel. f
akhirnya, setelah bulan ini sepi tak dihuni...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNovel remaja yang ditulis remaja. Subhanallah, sekarang banyak ya penulis muda. Jadi seneng :)
BalasHapusiya,,,seneng dan ngiri krn yg masih muda bgni pada punya karya, aku belum (hehe0
Hapuspun dari segi ceritannya gak melulu romance tanpa arti hehe